FUNGSI DAN MAKNA ALEGORI DALAM SYAIR SU’I UWI SASTRA LISAN NGADHA , FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR
Bahasa Indonesia
Abstract
Studi tentang fungsi dan makna alegori dalam teks syair su’i uwi dengan menggunakan pendekatan ekokritik sastra menempatkan bahasa dan sastra lisan dalam koridor kesadaran akan lingkungan kehidupan, baik hayati maupun sosial budaya. Ekokritik merupakan salah satu prinsip dalam ekolinguistik dialektikal yang digagas oleh Halliday (2001) dengan mengkritisi bagaimana sistem bahasa berpengaruh pada perilaku penggunanya dalam mengelola lingkungan. Menurut Halliday bahasa dan lingkungan merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Halliday juga berpijak pada interelasi bahasa dan lingkungannya seperti yang diformulasikan oleh Jorgen Chr Bang dan Jorgen Door (1993) dalam mengenalkan teori dialektikal ekolinguistik. Teori dialektikal tersebut kemudian melahirkan pendekatan ekokritik sastra dengan dua pendekatan yakni wacana dan realita untuk mengungkapkan makna tekstual dan faktual yang terkandung dalam teks. Hasil analisis menunjukkan data tekstual berupa kisah perjalanan kehidupan para leluhur sampai di Ngadha dan secara faktual dengan menggunakan alegori alam, tumbuhan, dan hewan serta peristiwa perjalanan, teks su’i uwi menampilkan kisah perjalanan batin menuju kehidupan yang lebih berkualitas dengan keberpihakan kepada pelestarian bumi dan ekosistem yang ada di dalamnya. Terdapat 4 makna alegori yakni, ekologis, sosial, hukum adat, dan religious. Makna ekokritik yakni makna ekopolitik berupa saran agar para pembuat kebijakan di daerah Ngadha memiliki political will yang bersandar pada akar tradisi su’i uwi. Political will dari Pemerintah Daerah dalam mendukung ritus-ritus budaya seperti reba. sehingga upaya melestarikan bumi dan ekosistem yang terkandung didalam teks-teks tersebut menjadi informasi baru yang terbarukan karena kembali dicanangkan dalam setiap pelaksanaan ritus reba.
Copyright (c) 2020 Jurnal Lazuardi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Copyright is protected by Law Number 28 of 2004 concerning Copyright, that Copyright is the exclusive right of the creator which arises automatically based on declarative principles after a work is manifested in a tangible form without reducing restrictions in accordance with the provisions of laws and regulations.